Wednesday, August 15, 2007

TIPS BERTEMAN DENGAN MANTAN PACAR ...

Setelah melewati masa pemulihan karena patah hati, biasanya kita akan masuk pada fase menentukan sikap, antara tetap berteman dengan si mantan atau menyingkirkannya sama sekali dari hidup kita.

"Agar kehidupan Anda kembali normal setelah sembuh dari patah hati, Anda perlu memastikan hubungan seperti apa yang paling tepat untuk dijalani dengan si mantan supaya ia tidak mempengaruhi hubungan Anda dengan kekasih yang baru kelak" kata Janice Levine, Ph.D, seorang konselor. Agar kita bisa menempatkan si mantan pada posisi yang tepat ; menjadi teman atau melupakan sama sekali, uraian berikut mungkin bisa membantu Anda.
Tetap berteman jika...
- Sudah tidak ada lagi ketertarikan (chemistry), rasa suka, kangen, kagum, dsb.
- Bahkan ketika masih berpacaran, hubungan Anda dengannya hanya seperti kakak-adik
- Ada tidak cemburu ketika si dia menceritakan kekasih barunya, atau kalau ia masih belum punya pengganti, Anda justru berinisiatif mencarikannya pasangan.
- Ia teman yang menyenangkan untuk semua orang. Anda bisa bercerita padanya tentang apapun.
Jika kondisi di atas Anda alami atau jika hubungan telah bersifat platonik, maka sangat mungkin bagi Anda untuk berteman dengan si mantan. Apalagi kalau si mantan masih ingat mengapa dulu ia jatuh cinta pada Anda dan bisa memberikan dorongan jika Anda memerlukannya.
Sisi buruknya, jika Anda berdua sama-sama masih jomblo, Anda mungkin akan malas mencari pria lain karena Anda sudah terlalu nyaman dengan si mantan. Pastikan kalau Anda tidak menutup kemungkinan pria lain untuk mendekati.
Dijadikan ’ban serep’, jika...
- Perasaan Anda dengannya sudah padam, tetapi Anda menyukai saat-saat intim bersamanya
- Anda tidak ingin makan malam atau malas tampil di muka umum bersamanya
- Setelah ngobrol semalaman di telepon dengannya, perasaan Anda tetap stabil
- Anda tidak marah atau tersinggung saat ia mengatakan sedang tidak ingin bertemu
Punya ’ban serep’ seperti ini bagi banyak wanita sebenarnya menyenangkan. Bukankah lebih aman jalan bersama mantan saat Anda sedang butuh teman daripada mencari pria di cafe. Selama maksud Anda dan dia adalah sekedar fun. Yang perlu diwaspadai meski Anda sudah tidak ingin lagi menjadi pacarnya, sesekali pasti muncul pertanyaan mengapa si dia tak lagi cinta, dan perasaan ini bila dibiarkan bisa melukai ego.
Cukup dihubungi sesekali, jika...
- Anda masih ingin tetap keep in touch, tetapi tidak ingin tahu detail tentang hidupnya sekarang
- Ia orang yang tepat untuk dimintai pendapat
- Perasaan dan emosi Anda kepadanya sudah datar
- Kadang muncul perasaan menyesal telah putus, tetapi setelah bertemu dengannya Anda makin yakin kalau ia memang bukan orang yang tepat.
Hanya sedikit hubungan yang berakhir baik-baik, tetapi ada juga yang setelah putus justru hubungannya lebih baik. Ini karena Anda tidak lagi terlibat secara langsung dengan hidup si mantan, sehingga Anda tidak lagi punya keterkaitan emosi dan bisa melihatnya sebagai individu, bukannya seorang mantan yang pernah membuat sakit hati.
Hanya memikirkan si mantan sesekali, mencari tahu apa yang Anda cari dan inginkan, bisa memacu Anda untuk mendapatkan kekasih baru yang lebih baik. Selama perasaan Anda dengannya sudah mati, Anda bisa tetap makan malam bersama atau meneleponnya untuk minta saran soal pekerjaan, tanpa mengorek luka lama.
Jauhi si mantan, jika...
- Hanya dengan memikirkannya bersama orang lain, bisa membuat Anda menangis.
- Anda berbohong kepada teman-teman, padahal Anda diam-diam sering bertemu dengannya atau selalu memikirkannya, karena teman-teman Anda tak akan setuju.
- Anda begitu terobsesi pada si mantan, yang berpengaruh pada pekerjaan, teman-teman, bahkan hubungan Anda dengan kekasih sekarang.
- Anda putus nyambung lebih dari dua kali dalam setahun.
Semua perbuatan di atas hanya memiliki satu akibat : semakin membuat hidup Anda menderita. Jadi segera singkirkan si bad boy ini dari hidup Anda. Banyak yang berpendapat, kebiasaan yang tidak sehat dan merusak, sulit dihentikan. "Ada orang tertentu yang punya pengaruh seperti obat bagi Anda. Mereka mendatangkan reaksi kimia tertentu di otak, melepaskan endorphin, adrenalin dan oxytocin. Akibatnya secara mental dan fisik Anda seperti kecanduan orang tersebut", kata Levine lagi.
Yang membuat hubungan itu lebih terasa menggairahkan adalah ketidak konsistenan sikapnya. Ia mungkin menelepon Anda setiap hari, tapi mendadak Anda tidak mendapat kabar darinya selama dua minggu. Bersamanya perasaan Anda seperti roller coaster, kadang Anda bertekad menjauhinya, tapi lain hari Anda begitu menginginkannya. Pada beberapa kasus, si mantan ini mungkin juga memiliki ketergantungan kepada Anda. Ia tidak bisa memberikan apa yang Anda minta tetapi ia juga tidak mau melepaskan Anda.
Tips melupakan si mantan
Seringkali si mantan menjadi candu (addiction), seburuk apapun ia. Untuk mengusir perilaku buruk ini, lakukan tips berikut :
Alihkan perhatian
Langkah pertama adalah menghilangkan obsesi. Ketika ia muncul dalam pikiran, katakan pada diri sendiri untuk berhenti dan jangan biarkan diri Anda memikirkannya, bahkan sedetikpun. Kalau cara ini tidak berhasil, lalukan hal lain untuk mengalihkan perhatian, seperti bermain game, bersenandung, dan masih banyak lagi.
Tipu diri
Jika perasaan Anda sangat menggebu-gebu untuk bertemu atau mendengar suaranya, coba trik berikut : biarkan namanya tetap dalam daftar kontak di ponsel Anda, tetapi ganti nomornya dengan nomor sahabat, jadi setiap kali Anda desperate dan ingin men-dial nomor itu, Anda malah bisa curhat kepada sahabat (tapi jangan keseringan, bisa-bisa sahabat bosan). Blok semua nomor teleponnya dan alamat emailnya, sehingga ia tidak bisa menghubungi Anda.
Daftar realitas
Buatlah daftar kelakuan buruknya dan tulis dalam secarik kertas lalu simpan dalam dompet sehingga sewaktu-waktu bisa Anda lihat. Setiap kali rasa rindu muncul, segeralah buka dompet dan akan tahu betapa brengseknya dia. (An)
Fakta
Menurut survey yang dilakukan oleh Public Opinion Strategies, 50 persen pria merasa lebih terluka dan sulit melupakan mantan, sedangkan wanita yang memiliki perasaan demikian hanya 27 persen. Hanya saja, pria bersikap lebih rasional dan lebih suka mencari pacar baru untuk mengobati luka hatinya.



No comments:

Bagaimana isi blog ini menurut anda